12/8/09

Terjemahan dan Tafsir ayat 102-103 Surah al-Baqarah

  • Dan mereka mengikuti apa [1] yang dibaca oleh syaitan-syaitan [2] pada masa kerajaan Sulaiman [dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir], padahal Sulaiman tidak kafir [tidak mengerjakan sihir], hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir [mengerjakan sihir]. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat [3] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan [sesuatu] kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan [bagimu], sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang [suami] dengan isterinya.[4] Dan mereka itu [ahli sihir] tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfa’at. Demi,
    sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya [kitab Allah] dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat
    dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (102)
  • Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, [niscaya mereka akan mendapat pahala], dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (103)

  • Mereka (membelakangkan Kitab Allah) dan mengikut ajaran-ajaran sihir yang dibacakan oleh puak-puak Syaitan dalam masa pemerintahan Nabi Sulaiman, padahal Nabi Sulaiman tidak mengamalkan sihir yang menyebabkan kekufuran itu, akan tetapi puak-puak Syaitan itulah yang kafir (dengan amalan sihirnya) kerana merekalah yang mengajarkan manusia ilmu sihir dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat: Harut dan Marut, di negeri Babil (Babylon), sedang mereka berdua tidak mengajar seseorang pun melainkan setelah mereka menasihatinya dengan berkata: Sesungguhnya kami ini hanyalah cubaan (untuk menguji imanmu), oleh itu janganlah engkau menjadi kafir (dengan mempelajarinya). Dalam pada itu ada juga orang-orang yang mempelajari dari mereka berdua: Ilmu sihir yang boleh menceraikan antara seorang suami dengan isterinya, padahal mereka tidak akan dapat sama sekali memberi mudarat (atau membahayakan) dengan sihir itu seseorang pun melainkan dengan izin Allah dan sebenarnya mereka mempelajari perkara yang hanya membahayakan mereka dan tidak memberi manfaat kepada mereka dan demi
    sesungguhnya mereka (kaum Yahudi itu) telahpun mengetahui bahawa sesiapa yang memilih ilmu sihir itu tidaklah lagi mendapat bahagian yang baik di akhirat.
    Demi sesungguhnya amat buruknya apa yang mereka pilih untuk diri mereka, kalaulah mereka mengetahu. (102)
  • Dan kalau sebenarnya mereka itu tetap beriman dan bertakwa (nescaya mereka akan mendapat pahala); sesungguhnya pahala dari sisi Allah itu adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (103)

  • Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
    sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat
    dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (102)
  • Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. (103)

  • (102) Dan mereka mengikuti apa [76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan [77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat [78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya [79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
    sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat,
    dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
  • (103) Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. #Ketidak sopanan orang-orang Yahudi terhadap Nabi dan sahabat-sahabatnya.


[76] Maksudnya: kitab-kitab sihir.
[77] Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).
[78] Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula
yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.
[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

  • Asbabun Nuzul : Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Syahr bin Hausyab, katanya, "Orang-orang Yahudi berkata, 'Lihatlah Muhammad, dicampurnya yang hak dengan yang batil, disebutkannya Sulaiman dengan para nabi! Bukankah dia seorang ahli sihir yang dapat mengendarai angin?' Maka Allah swt. pun menurunkan, 'Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 102)
  • Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari Abul Aliyah, bahwa orang-orang Yahudi sering menanyakan kepada Nabi saw. tentang beberapa persoalan dalam Taurat dan tidak satu pun yang mereka tanyakan mengenai hal itu, melainkan Allah menurunkan jawabannya dan mematahkan keterangan-keterangan mereka. Tatkala mereka melihat demikian, mereka berkata, "Orang ini lebih tahu tentang apa yang diturunkan kepada kita dari kita sendiri." Mereka juga menanyakan kepadanya tentang sihir berdebat dengannya dalam hal ini. Maka Allah pun menurunkan, "Dan mereka mengikuti apa yang telah dibaca oleh setan-setan." (Q.S. Al-Baqarah 103)

  • [102] Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
  • sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat
    dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

(102) They followed what the Shayâtin (devils) gave out (falsely of the magic) in the lifetime of Sulaimân (Solomon). Sulaimân did not disbelieve, but the Shayâtin (devils) disbelieved, teaching men magic and such things that came down at Babylon to the two angels, Hârût and Mârût, but neither of these two (angels) taught anyone (such things) till they had said, "We are only for trial, so disbelieve not (by learning this magic from us)." And from these (angels) people learn that by which they cause separation between man and his wife, but they could not thus harm anyone except by Allâh's Leave. And they learn that which harms them and profits them not.

And indeed they knew that the buyers of it (magic) would have no share in the Hereafter.

And how bad indeed was that for which they sold their ownselves, if they but knew.

  • [103] Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.

(103) And if they had believed, and guarded themselves from evil and kept their duty to Allâh, far better would have been the reward from their Lord, if they but knew!

  • 102 . And follow that which the devils falsely related against the kingdom of Solomon . Solomon disbelieved not ; but the devils disbelieved , teaching mankind magic and that which was revealed to the two angels in Babel , Harut and Marut . Nor did they ( the two angels ) teach it to anyone till they had said : We are only a temptation , therefore disbelieve not ( in the guidance of Allah ) . And from these two ( angels ) people learn that by which they cause division between man and wife ; but they injure thereby no one save by Allah ' s leave . And they learn that which harmeth them and profiteth them not .
    And surely they do know that he who trafficketh therein will have no ( happy ) portion in the Hereafter ;
    and surely evil is the price for which they sell their souls , if they but knew .

  • 103 . And if they had believed and kept from evil , a recompense from Allah would be better , if they only knew .

  • (2:102) Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: `Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu jangnalah kamu kafir`. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya . Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
    sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat,
    dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.

  • (2:103) Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui.

(- Hadis Qudsi -)

'Sesungguhnya AKU hanya menerima sholat dari orang yang melakukannya dengan tawadhu’ (merendahkan diri) kerana keagungan-KU dan tidak memanjangkan lidahnya (mencerca mengumpat) atas makhluk-KU dan ia tidak membiasakan diri berbuat maksiat dan kederhakaan kepada-KU; Ia telah menghabiskan siangnya untuk ingat akan AKU, dan ia selalu mengasihani orang-orang miskin, perantau yang kehabisan bekal dan janda-janda miskin yang memerlukan pertolongan dan mengasihani orang yang kemalangan. Itulah sinar cahayanya dari perbuatan orang yang sholeh, bagaikan cahaya matahari. AKU lindungi dirinya demi kebesaran-KU; dan AKU perintahkan menjaganya kepada malaikat-KU. AKU jadikan baginya dalam gelap-gelita cahaya terang benderang dan dalam kejahilannya rasa lapang dada, bandingannya di antara makhluk-KU adalah bagaikan syurga Firdaus di dalam syurga.'